• Rabu, 02 Oktober 2024

DPRD Tubaba Dorong Kejari Usut Proyek Irigasi Way Jualow dan Way Bujung Sari Marga

Kamis, 06 Februari 2020 - 19.57 WIB
201

Komisi III DPRD Tubaba meninjau proyek irigasi Way Jualow, Kamis (6/2/2020). Foto: Lucky

Tulangbawang Barat-Komisi III DPRD Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubab) mendorong Kejaksaan (Kejari) Negeri Tulang Bawang dan Polres Tubaba untuk mengusut dua proyek irigasi milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU-PR) tahun 2019 yang dibangun asal jadi.

 

Kedua proyek irigasi itu adalah Way Jualow dan Way Bujung Sari Marga. Hal itu disampaikan Ketua Komisi III DPRD Tubaba Paisol mendampingi Joko kuncoro selaku Wakil Ketua II DPRD Tubaba usai meninjau kedua proyek irigasi itu, Kamis (6/2/2020).

 

Paisol menilai kedua pekerjaan irigasi tersebut bobrok dan dinilai gagal dalam perencanaan. Pembangunan irigasi Way Jualow terletak di Tiyuh Terang Makmur, Kecamatan Gunung Terang dengan nilai sekitar Rp1,8 miliar dikerjakan CV  Rias Gunung Katun. Sementara peningkatan jaringan irigasi Way Bujung Sari Marga terletak di Tiyuh Bujung Sari Marga, Kecamatan Pagar Dewa dengan nilai Rp1,2 miliar dikerjakan CV Cakrawala Construct.

 

"Saya meminta Kejari Tuba dan Polres Tubaba untuk melihat serta memproses pekerjaan tersebut, karena pekerjaan ini sudah parah dan tidak ada manfaatnya. Hanya menghambur-hamburkan uang negara saja," ujar Paisol.

 

Paisol juga menilai kedua pekerjaan tersebut dinilai gagal dalam perencanaan yang mengakibatkan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Ia menuding Dinas PU-PR lalai dalam pengawasan, hingga menerima pekerjaan yang tidak ada manfaatnya untuk masyarakat sekitar.

 

"Selain kesalahan pihak ketiga pada saat pekerjaan berlangsung, ini juga menjadi kesalahan mutlak pihak Dinas PU-PR Tubaba dalam perencanaan dan pengawasan. Seharusnya jika pekerjaan itu tidak sesuai, pihak Dinas PU-PR tidak menerima pekerjaan tersebut,” ujarnya.

 

Menurut Paisol, kedua bangunan irigasi yang bernilai miliaran itu sudah mulai retak dan pecah, meskipun baru selesai dikerjakan. Lebih parah, lanjut dia, irigasi tidak berfungsi karena saluran irigasi lebih rendah dibandingkan sawah yang mau dialiri air. “Akibatnya sawah sekarang kering, jadi tidak ada manfaatnya pembangunan itu," tegasnya. (*)

Editor :
Tulangbawang Barat-Komisi III DPRD Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubab) mendorong Kejaksaan (Kejari) Negeri Tulang Bawang dan Polres Tubaba untuk mengusut dua proyek irigasi milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU-PR) tahun 2019 yang dibangun asal jadi.

 

Kedua proyek irigasi itu adalah Way Jualow dan Way Bujung Sari Marga. Hal itu disampaikan Ketua Komisi III DPRD Tubaba Paisol mendampingi Joko kuncoro selaku Wakil Ketua II DPRD Tubaba usai meninjau kedua proyek irigasi itu, Kamis (6/2/2020).

 

Paisol menilai kedua pekerjaan irigasi tersebut bobrok dan dinilai gagal dalam perencanaan. Pembangunan irigasi Way Jualow terletak di Tiyuh Terang Makmur, Kecamatan Gunung Terang dengan nilai sekitar Rp1,8 miliar dikerjakan CV  Rias Gunung Katun. Sementara peningkatan jaringan irigasi Way Bujung Sari Marga terletak di Tiyuh Bujung Sari Marga, Kecamatan Pagar Dewa dengan nilai Rp1,2 miliar dikerjakan CV Cakrawala Construct.

 

"Saya meminta Kejari Tuba dan Polres Tubaba untuk melihat serta memproses pekerjaan tersebut, karena pekerjaan ini sudah parah dan tidak ada manfaatnya. Hanya menghambur-hamburkan uang negara saja," ujar Paisol.

 

Paisol juga menilai kedua pekerjaan tersebut dinilai gagal dalam perencanaan yang mengakibatkan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Ia menuding Dinas PU-PR lalai dalam pengawasan, hingga menerima pekerjaan yang tidak ada manfaatnya untuk masyarakat sekitar.

 

"Selain kesalahan pihak ketiga pada saat pekerjaan berlangsung, ini juga menjadi kesalahan mutlak pihak Dinas PU-PR Tubaba dalam perencanaan dan pengawasan. Seharusnya jika pekerjaan itu tidak sesuai, pihak Dinas PU-PR tidak menerima pekerjaan tersebut,” ujarnya.

 

Menurut Paisol, kedua bangunan irigasi yang bernilai miliaran itu sudah mulai retak dan pecah, meskipun baru selesai dikerjakan. Lebih parah, lanjut dia, irigasi tidak berfungsi karena saluran irigasi lebih rendah dibandingkan sawah yang mau dialiri air. “Akibatnya sawah sekarang kering, jadi tidak ada manfaatnya pembangunan itu," tegasnya. (*)

Berita Lainnya

-->