• Jumat, 04 Oktober 2024

Serap Tenaga Kerja, BKNI-RI Wacanakan Bangun Faskes di Lampung Barat

Senin, 27 Januari 2020 - 10.58 WIB
506

Gamal Abdul Kholik bersama kedua rekannya usai pertemuan. Foto: Iwan

Lampung Barat - Badan Ketahanan Nasional dan Internasional Republik Indonesia (BKNI-RI) mewacanakan akan membangun fasilitas kesehatan (faskes) di Kabupaten Lampung Barat. Hal tersebut diungkapkan Elektronik Data Processing (EDP) BKNI-RI Gamal Abdul Kholik usai pertemuan dengan pemerintah setempat, Senin (27/01/2020).

Gamal menjelaskan bahwa BKNI-RI merupakan badan independen yang keuangannya bukan berasal dari negara maupun pemerintah daerah, sehingga tidak akan merugikan keduanya. Badan ini fokus dalam membantu masyarakat yang tidak mampu, serta membangun masyarakat untuk hidup sehat.

"Kita rencananya ingin membangun fakses dan perawatan lanjut usia berbasis wisata ekologi (Medical Ecotourism Senior Living). Ini dilakukan untuk membantu pemerintah membangun wilayah yang dianggap membutuhkan dan potensial," ungkap Gamal.

Menurut Gamal, jika ini terealisasi maka akan sangat menguntungkan karena dapat menekan angka pengangguran dengan terciptanya tenaga kerja. Sebab, satu lokasi faskes akan menampung kurang lebih 500 hingga 1500 orang mulai dari petugas keamanan, administrasi, perawat, dokter dan lainnya.

"Bentuk pembangunan yang akan kita dibangun berbasis internasional, maka pasien-pasienya banyak dari luar negeri yang dilengkapi dengan tempat perawatan, tindakan dan lainnya. Perlu saya tegaskan lagi bahwa ini murni pendanaan dari swasta, tidak menggunakan dana dari pemerintahan," tegas Gamal.

Di tempat terpisah, sekretaris kabupaten setempat, Akmal Abdul Nasir menyambut baik maksud dan tujuan BKNI-RI  tersebut dan mengaku akan mendukung penuh jika memang untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Lampung Barat khususnya.

"Kita menanggap baik, karena ini berkaitan dengan wisata. Terlebih untuk penyerapan tenaga kerja dan mampu mendatangkan  investor dari luar sehingga ini positif. Namun tetap akan kita kaji terlebih dahulu program itu seperti apa, untuk lokasinya belum bisa dipastikan karena belum masuk ke tahap pengkajian," singkatnya. (*)

Editor :