• Kamis, 25 April 2024

Modus Sabu di Sepatu, Sindikat Narkoba Malaysia-Medan-Lampung Diringkus

Jumat, 17 Januari 2020 - 16.39 WIB
658

Barang bukti enam paket besar sabu.Foto: Oscar

Bandar Lampung - Subdit II Ditresnarkoba Polda Lampung berhasil mengungkap sindikat narkoba jenis sabu-sabu jaringan Malaysia.


Pelaku bernama Burhanuddin (27), warga Desa Barubata Masjid Lama Kecamatan Telawi, Kabupaten Batubara  Provinsi Sumatera Utara ini, ditangkap di Terminal Rajabasa, Bandar Lampung, pada Minggu (12/1/2020) sekitar pukul 10.00 Wib.


Dari tangan tersangka turut diamankan enam paket besar sabu atau setengah kilogram dan satu unit handphone.


Direktur Reserse Narkoba Polda Lampung, Kombes Pol Shobarmen, menjelaskan, penangkapan jaringan Malaysia-Indonesia (Medan-Lampung) ini, berawal setelah anggota Subdit II mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa di Terminal Rajabasa, Bandar Lampung, di Jalan Z.A Pagar Alam, akan ada transakai narkoba yang berasal dari Medan.


"Informasi itu kemudian ditindaklanjuti dan dilakukan penyelidikan. Dan saat di Terminal Rajabasa, anggota melihat seorang laki-laki yang gerak geriknya mencurigakan ketika turun dari Bus Mandala yang ditumpanginya dari Medan. Petugas pun selanjutnya memeriksa dan menggeledah tersangka," kata Shobarmen, Jumat (17/1/2020).


Anggotanya, kata Shobarmen, sempat kewalahan mencari barang bukti narkoba yang dibawa tersangka Burhanuddin. "Kita geledah semua seluruh badan, ternyata kita temukan sabu disimpan dalam sepatu yang dipakai tersangka," jelasnya.


Tersangka kemudian dibawa ke Mako Ditresnarkoba Polda Lampung guna pemeriksaan lebih lanjut. "Dari hasil pemeriksaan, tersangka mengakui membawa sabu atas perintah Reza yang berada di Medan, dan dari pengakuan tersangka, sabu itu didapat dari Malaysia yang bernama Siku," beber Shobarmen.


Jika barang haram tersebut (sabu) sampai ke Lampung, lanjut Shobarmen, tersangka mendapat upah sebesar Rp30 juta. "Jadi sabu itu dari Malaysia, terus mampir ke Medan, dan kemudian untuk dikirim ke Lampung. Ini jaringan Internasional," ujarnya.

Saat ini, tambah Shobarmen, anggotanya masih melakukan pengembangan dengan mencari tahu keberadaan Reza di Medan. " Anggota masih disana (Medan) untuk mencari pelaku Reza," tandasnya. (*)

Editor :