• Jumat, 19 April 2024

Dalam Seminggu, Longsor Terjadi di Empat Kecamatan di Pringsewu

Kamis, 16 Januari 2020 - 14.11 WIB
367

Dinas Sosial mengunjungi korban yang rumahnya terseret air sungai Way Waya di Pagelaran Utara, Kamis (16/1). Foto: Ist

Pringsewu - Musim hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Pringsewu mengakibatkan terjadinya longsor di sejumlah wilayah dalam seminggu terakhir ini.

Di Kecamatan Pagelaran Utara, dapur rumah milik Murnah dan Munah di Dusun Suka Maju, Pekon Madaraya hanyut terkena abrasi sungai Way Waya yang meluap akibat hujan deras sejak Selasa (14/1/2020).

Dapur rumah Munah janda beranak 4 tersebut terbawa arus sungai Rabu (15/1/2020) sekitar pukul 03.30 WIB. "Sebenarnya banyak rumah warga di pinggir sungai Way Waya tapi posisi rumah korban paling dekat dengan air," ungkap Mantan Kepala Pekon Madaraya, Azhari, Kamis (16/1/2020).

Menurut dia, selama ini sudah dianjurkan agar Munah pindah rumah mengingat tanah dipinggir sungai tersebut bercampur pasir sehingga sangat rawan longsor. "Beruntung saat kejadian, Munah dan anak anaknya sudah mengungsi," ungkap dia.

Akibat hujan deras kerusakan infrastruktur juga terjadi di Kecamatan Banyumas. Ruas jalan alternatif di Pekon Sri Rahayu penghubung Kecamatan Banyumas, Kabupaten Pringsewu dan Kecamatan Kalirejo, Kabupaten Lampung Tengah, jebol akibat tergerus air luapan Sungai Way Waya.

Camat Banyumas Hartoyo mengatakan, jalan tersebut jebol sepanjang 10 meter sehingga tidak memungkinkan untuk dilalui kendaraan. "Jalan tersebut merupakan jalan tanah tanggul yang hanya biasa dilalui kendaraan roda dua," kata Hartoyo.

Menurut dia, badan jalan yang jebol selebar empat meter. Sementara yang arah Sri Way Langsep, Kecamatan Kalirejo hanya selebar 1,5 meter.  Dia menambahkan, bahwa jalan tersebut memperpendek jarak tempuh hanya sekitar 0,5 KM sudah sampai.

Bila menempuh jalan memutar, kata dia jarak yang ditempuh bisa berkisar 2,5 KM sampai dengan 3 KM.

Atas kerusakan jalan tersebut, Hartoyo mengatakan sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pringsewu.

Dia mengatakan, hasil koordinasi tersebut  akan melakukan penanganan secara bersama-sama. Yakni dengan bergotong royong bersama masyarakat.

Satu Minggu sebelumnya juga terjadi longsor di wilayah Kecamatan Pardasuka yakniJalan penghubung antar  Dusun 6 dan Dusun 7 Pekon Rantau Tijang.

Camat Pardasuka Titik Puji Lestari mengatakan, ruas jalan tersebut merupakan satu-satunya akses menuju Dusun 7 yang ditinggali oleh 69 KK.

"Longsor sepanjang kurang lebih 15 meter dengan kedalaman 12 meter, memang badan jalannya masih ada, tapi sudah sampai batas bahu jalan, " kata Titik.

Karena khawatir badan jalan semakin tergerus, maka pihak kecamatan dan BPBD dibantu masyarakat melakukan penanganan darurat dengan ber gotong royong menimbun ruas jalan yang longsor tersebut. 

Selain itu sebuah gorong gorong di Jalan Kabupaten penghubung Pekon Bumi Arum dengan Bumi Ayu Kecamatan Pringsewu juga mengalami longsor beberapa waktu lalu. Kabid Bina Marga Dinas PU PR Fahmi mengatakan pihaknya akan mengecek gorong gorong tersebut.

Terpisah Kepala Dinas Sosial Pringsewu Bambang Suharmanu mengatakan pihaknya sudah memberi bantuan kepada keluarga korban Munah, Kamis (16/1/2020).

"Dua rumah kakak beradik terkena dampak abrasi sungai Way Waya namun yang lebih parah rumah Munah," ungkap Bambang.

Sementara petugas BPBD Pringsewu Sugeng mengatakan besok pihaknya baru akan turun kelokasi bencana untuk melakukan gotong royong. Ke dua lokasi tersebut yakni di Pekon Madaraya Pantura dan Pekon Sri Rahayu Kecamatan Banyumas. (*)

Baca juga artikel lainnya terkait Longsor atau tulisan lainnya dari Manalu

Editor :