• Jumat, 29 Maret 2024

Nelayan Tradisional di Pesisir Barat Terkendala Alat Tangkap

Rabu, 08 Januari 2020 - 13.35 WIB
871

Subhan, salah satu nelayan di Pesisir Barat. Foto: Nova

Pesisir Barat - Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar) kaya akan hasil laut, masyarakat setempat banyak mengais rejeki dengan menangkap ikan di sepanjang perairan. Untuk menangkap ikan para nelayan di sana masih menggunakan alat tradisional dengan perahu kecil (jukung).

Diungkapkan Subhan, dia bersama rekan-rekannya pergi melaut sejak pukul 05.00 WIB, kemudian hasil tangkapan langsung dijual sesampainya di daratan. "Biasanya kami subuh sudah berangkat melaut, dan dalam satu jukung itu enam orang. Dalam sehari dua sampai tiga kali pergi ke tengah laut tergantung dengan keadaan dan cuaca," terangnya (Rabu 08/01/2020).

Sebagai nelayan tradisional, kata Subhan, dia dan rekannya seringkali menghadapi kesulitan saat menangkap ikan di laut sebab adanya penangkapan lobster (benur). Menurutnya, pelampung yang digunakan untuk menangkap lobster mengganggu aktivitas nelayan jaring tradisional juga mengurangi ruang lingkup penangkapan nelayan trdisional. 

 "Jika hasil tangkapan melimpah dijual langsung ke koperasi/tempat pelelangan dan jika hasil sedikit biasa kami sendiri yang menjual ke pasar. Ya kalau lagi banyak bisa kurang lebih 200kg/hari," ungkapnya 

Namun, pada bulan-bulan tertentu belum memasuki musim ikan atau saat musim angin kencang maka nelayan hanya bisa mendapatkan lebih kurang 20 kg ikan perhari. 

Sebagai nelayan tradisional, Subhan berharap kepada pemerintah Pesisir Barat, terutama Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pesisir Barat agar bisa membantu para nelayan tradisional. "Kami nelayan tradisional cukup kekurangan sarana terutama perahu (jukung), sedangkan perahu yang ada saat ini sangat tidak layak lagi sudah banyak lubang yang cuma diperbaiki seadanya (didempul)," pungkasnya. (*)

Editor :

Berita Lainnya

-->