Waspada Bencana Banjir
Bandar Lampung - Awal tahun 2020 dikejutkan dengan bencana banjir besar yang melanda
wilayah Jabodetabek. Banjir yang terjadi kali ini diklaim sebagai banjir yang
terbesar. Pasalnya, sejumlah daerah yang sebelumnya tidak pernah digenangi
banjir, kali ini tidak luput digenangi air yang cukup tinggi.
Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal
akibat banjir dan longsor di Jabodetabek, Banten, dan Jawa Barat, sudah
mencapai 60 orang dan dua orang masih hilang
Di Provinsi Lampung
sendiri, sebenarnya juga menjadi daerah yang yang rawan terjadi banjir.
Bahkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung
menyebut semua kabupaten/kota rawan terjadi bencana.
Laporan Badan
Meteorologi, Klimitologi dan Geofisika (BMKG) Minggu (5/1/2020) menunjukkan
bahwa potensi hujan lebat di beberapa wilayah Indonesia masih terjadi hingga
sepekan ke depan. Menurut laporan BMKG, berkurangnya pola tekanan rendah
di Belahan Bumi Utara (BBU) dan meningkatnya pola Tekanan Rendah di wilayah
Belahan Bumi Selatan (BBS), mengindikasikan terjadinya peningkatan aktivitas
Monsun Asia yang dapat menyebabkan penambahan massa udara basah di wilayah
Indonesia.
Di samping itu,
meningkatnya pola tekanan rendah di BBS, di sekitar Australia, dapat membentuk
pola konvergensi atau pertemuan massa udara dan belokan angin menjadi
signifikan meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia terutama di
bagian selatan ekuator.
Menurut BMKG, kondisi
tersebut dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan cukup signifikan di
wilayah Indonesia. Berdasarkan kondisi
tersebut, BMKG memperkirakan dalam periode sepekan ke depan potensi cuaca
ekstrem serta curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai
kilat/petir dan angin kencang berpotensi terjadi di beberapa wilayah nusantara.
Kondisi cuaca juga memicu terjadinya potensi ketinggian gelombang laut di wilayah Indonesia hingga mencapai lebih dari 2,5 meter di beberapa wilayah perairan untuk sepekan ke depan. Menyimak berbagai kondisi tersebut, warga harus terus meningkatkan kewaspadaan karena banjir bisa mengancam sewaktu-waktu. (*)
Telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas Edisi Senin, 06 Januari 2020
Berita Lainnya
-
Mengetuk Pintu Langit Lewat Doa Anak Yatim, Agar Jalan Rusak Diperbaiki. Oleh: Riki Purnama
Kamis, 25 April 2024 -
AICIS dan Keberanian Mendefinisikan Ulang Peran Agama, Oleh Prof. H. Wan Jamaluddin Z, Ph.D
Jumat, 02 Februari 2024 -
Konferensi Moderasi Beragama (Sebuah Asa Harmoni Lintas Benua), Oleh: Prof. H. Wan Jamaluddin Z, M.Ag, Ph.D
Rabu, 20 Desember 2023 -
Lukman Hakim Saifuddin: Moderasi Beragama Cegah Ekstrimisme
Rabu, 13 Desember 2023