• Selasa, 01 Oktober 2024

Pelaku Penusukan di Waykanan Ditemukan Bersimbah Darah di Kebun Karet

Sabtu, 26 Oktober 2019 - 15.40 WIB
158

 

Kupastuntas.co, Way Kanan - Entah ada apa di benak Jahri, hanya lantaran tidak makan pada acara marhaban di kediaman saudaranya (Heri), ia tega menusuk Hamdani, pada Jumat (25/10/2019).

Kapolsek Blambangan Umpu, Kompol Edy Saputra melalui panit 1 Unitreskrim IPDA Ferry Yusida mengatakan, pelaku Jahri dan korban Hamdani sebenarnya masih kerabat dan bertetangga sama-sama tinggal di Pasar Kemis Kampung Tanjung Raja Sakti, Kecamatan Blambangan Umpu, Way Kanan.

Pelaku menusuk korban usai acara marhaban sekitar pukul 20:00 WIB. Saat itu Hamdani yang hendak pulang ke rumahnya yang berjarak sekitar 100 meter dari tempat Heri, tiba-tiba dihadang oleh Jahri

"Selanjutnya Jahri bertanya kepada Hamdani: Kenapa kamu (Hamdani) tidak makan di tempat marhaban tadi, lalu dijawab oleh Hamdani karena saya sudah kenyang," terang Kompol Edy Saputra.

Mendengar jawaban itu, kata Kompol Edy, seketika Jahri langsung menyerang Hamdani dengan menghujamkan pisau ke tubuh Hamdani, pada saat itu juga istri Jahri mendengar suara teriakan minta tolong. Tanpa pikir panjang istri Jahri mendekati asal suara dan menemukan Hamdani yang sedang kesakitan dengan memegangi tangan sebelah kiri, melihat ada yang terluka istri Jahri lalu berteriak meminta tolong kepada warga sehingga warga berkumpul dan membawa Hamdani ke Klinik Ramik Ragom.

Ferry menambahkan, pasca kejadian penusukan petugas dari Polsek Blamabangan Umpu bersama Polres Way Kanan yang mendapatkan informasi dari warga selanjutnya langsung mendatangi lokasi kejadian untuk mencari keberadaan pelaku. Petugas didampingi oleh pihak keluarga dari Jahri memeriksa ke belakang rumah yang jaraknya sekitar 50 meter dari rumah Jahri tepatnya, di areal kebun karet petugas menemukan satu orang laki-laki dalam posisi telungkup.

"Untuk memastikannya petugas memanggil pihak keluarga Jahri setelah dilihat ternyata laki-laki itu adalah Jahri dalam keadaan kondisi bersimbah darah. Dengan satu buah pisau bergagang kayu warna coklat yang masih menancap di dada sebelah kiri, mendapati hal tersebut pihak keluarga dan anggota membawa Jahri ke Rumah Sakit Zainal Abidin Pagaralam. Namum nyawa Jahri tidak dapat ditolong lagi dan akhirnya meninggal dunia.

Untuk sementara kita belum bisa memastikan penyebab Jahri meninggal dunia, dikarenakan kasus ini masih dalam penyelidikan dan menunggu hasil laporan resmi dari pihak yang merasa dirugikan," tutupnya. (Sandi)

Editor :