Minim Anggaran, 17 Kolam di Balai Benih Ikan Tangjungraja Lampung Utara Tak Berfungsi

Kupastuntas.co, Lampung Utara - Kondisi kolam di Balai Benih Ikan (BBI) yang berada di Kecamatan Tanjungraja hanya berfungsi 5 dari 22 unit kolam. Mendengar hal itu Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Lampung Utara langsung turun meninjau lokasi.
Setelah melihat secara langsung kondisi BBI itu, Kepala Dinas Perikanan Lampung Utara, Sanny Lumi mengatakan dia akan fokus kepada pengoptimalan BBI tersebut, karena menurutnya BBI adalah kunci swasembada ikan.
"Jika BBI sudah produktif akan berdampak kepada pendapatan yang berkelanjutan bagi Lampung Utara. Ini akan kita koordinasikan dengan unsur pimpinan terkait persoalan yang dihadapi dinas perikanan ini," kata Danny Lumi.
Nantinya, lanjut dia, bila Pemerintah Lampung Utara ingin swasembada tentunya dukungan dari masyarakat itu akan diperlukan, untuk itu kata Sanny Lumi, jika masyarakat inginkan Lampung Utara menjadi salah satu swasembada ikan, maka harus diprogramkan gemar makan ikan. Untuk terpenuhi kriteria itu tentunya kunci utamanya ada di balai benih ikan.
Dalam kontek itu, lanjutnya, sudah sepantasnya BBI yang ada di Kabupaten Lampung Utara itu mendapat suport anggaran sesuai dengan kebutuhan. Baik itu tentang kebutuhan benih dan tempat untuk kelompok tani ikan dan kelompok-kelompok kecil petani ikan diseluruh wilayah lampung utara. Namun saat ini kendala utamanya adalah masalah anggaran.
"Seperti di BBI ini, kendala kita adalah anggaran, khususnya anggaran operasional di balai ini yang minim karena saat ini hanya dianggarkan dua puluh lima juta pertahunnya. Itu termasuk honor dan pakan ikan, sedangkan perawatan kolam tidak ada anggarannya," ungkapnya.
Kepala Balai Benih Ikan (BBI) Tanjung Raja, Riwanto saat menerima kunjungan kepala dinas pergiikanan beserta jajarannya tersebut mengatakan, bahwa kendala pihaknya di BBI Tanjung Raja tentang minimnya dana operasional sehingga membuat tidak maksimalnya perawatan pada kolam-kolam di BBI tersebut.
"Untuk jumlah kolamnya ada 22, tapi yang berfungsi hanya 5 saja, sisanya dikarenakan kolam mengalami kebocoran sehingga meski diisi air selalu saja kering, ini karena minimnya anggaran operasional menjadi kendala kita," ungkap Riwanto.
Kurangnya biaya operasional tersebut, menurutnya, membuat mereka yang bertugas di balai setempat tidak bisa melakukan perawatan terlebih lagi memperbaiki kolam yang bocor, bahkan pakan saja dipastikan tidak mencukupi untuk konsumsi benih ikan dalam satu tahun berjalannya bila anggaran di BBI itu tidak dinaikan kedepannya.
"Intinya kita berharap untuk biaya operasional ini dinaikan, karena kendala kita dianggaran operasional," pungkasnya. (Sarnubi)
Berita Lainnya
-
Pemdes Negara Agung Gelar Rembuk Stunting, Kades Minta Bidan Desa Aktif di Desa
Rabu, 02 Juli 2025 -
Danramil 412-03 Bukit Kemuning Ucapkan Selamat Hari Bhayangkara ke-79
Selasa, 01 Juli 2025 -
Polemik Penghentian Sementara Kegiatan Muslimat NU, Oknum Kades di Bukitkemuning Lampura Akhirnya Minta Maaf
Rabu, 18 Juni 2025 -
Kakek di Lampung Utara Cabuli Anak Tetangga Sepuluh Kali
Jumat, 13 Juni 2025