Dua Pekan Terakhir, Gas Elpiji 3 Kg 'Menghilang' di Tanggamus

Kupastuntas.co, Tanggamus - Dua pekan terakhir, warga di tiga kecamatan Kabupaten Tanggamus, yakni Kecamatan Kotaagung, Kotaagung Timur dan Kotaagung Barat, mengeluh lantaran sulitnya mendapatkan gas elpiji ukuran 3 kilogram.
Mengatasi kelangkaan itu, Pemkab Tanggamus akan menggandeng Pertamina menggelar untuk melakukan operasi pasar.
Langkanya gas elpiji ukuran 3 kilogram yang oleh masyarakat dikenal dengan tabung melon ini, sudah dirasakan sejak dua pekan terakhir. Warga pun harus berburu gas melon tersebut sampai ke luar wilayah kecamatan, demi untuk mendapatkan satu tabung gas elpiji 3 kilogram ini.
Dedi (30), warga Kelurahan Kuripan, Kecamatan Kotaagung mengaku, lebih dari dua pekan ini elpiji melon sulit didapatkan. Ia dan warga lainnya terpaksa mencari pengecer sampai ke Kecamatan Kotaagung Timur, Kotaagung Barat bahkan Wonosobo.
"Kami harus berburu untuk mendapatkan gas melon ini. Berapapun harganya kami beli. Tapi semua pengecer yang kami datangi kehabisan stok. Benar-benar 'menghilang' sampai kecamatan lain," katanya.
Senada dengan Ipah (31), warga Pekon Tebabunuk, Kecamatan Kotaagung Barat mengaku terpaksa menggunakan kayu bakar untuk memasak. Penyebabnya, karena sulitnya mendapatkan gas elpiji tabung melon.
"Sudah lima hari ini saya masak di rumah menggunakan kayu bakar. Kayu bakar pun sekarang susah nyarinya, kalau beli juga mahal. Seminggu lalu saya sempat beli tapi harganya mahal Rp25 ribu," katanya.
Pemerintah diharapkan segera menelusuri penyebab terjadinya kelangkaan tabung gas tersebut. Sebab, gas kini merupakan salah satu kebutuhan khusus bagi masyarakat dalam hal urusan rumah tangga. "Pemerintah harus menjamin ketersediaan gas elpiji. Apalagi ini mau lebaran haji (Idul Adha)," kata Helmi, warga Pekon Batukramat, Kecamatan Kotaagung Timur.
Sekretaris Kabupaten Tanggamus, Hamid Heriansyah Lubis saat ditemui Kupastuntas.co disela-sela kegiatan bazar hewan kurban di rest area Gisting, mengaku sudah menerima laporan terkait sulitnya mendapatkan gas elpiji 3 kilogram itu.
"Saya sudah perintahkan Asisten Ekobang dan Dinas Perdagangan untuk segera mengatasi persoalan ini. Mudah-mudahan saat menjelang Idul Adha, gas elpiji akan normal kembali," kata Lubis.
Terpisah, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Perindustrian dan Perdagangan Tanggamus, Zulfadli didampingi Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setkab Tanggamus, FB Karjiyono mengaku sudah mendapat laporan dari Polres Tanggamus, tentang sulitnya mendapat gas elpiji 3 kilogram, dan menyurati Pertamina untuk menggelar operasi pasar gas elpiji 3 kilogram.
"Hari ini surat tersebut sudah kami kirim. Insya Allah akan segera digelar operasi pasar gas elpiji," ujar Zulfadli, ditemui disela-sela launching Bengkel Korpri Auto, di Pekon Gisting Permai, Kecamatan Gisting, Selasa (6/8/2019).
Zulfadli menduga kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kilogram di tiga kecamatan ini disebabkan oleh stok gas elpiji untuk tiga kecamatan tersebut juga dibeli oleh warga dari Pulau Tabuan, dan wilayah terpencil Pematangsawa, hingga Kabupaten Pesisir Barat dan Lampung Barat.
"Ditambah lagi ada kebiasaan masyarakat kita yang memborong gas elpiji menjelang hari raya seperti Idul Adha. Hal ini menyebabkan pasokan gas dari agen langsung habis karena diborong," kata dia. (Sayuti)
Berita Lainnya
-
Rumah Seorang Kakek di Limau Tanggamus Ludes Terbakar Saat Salat Isya
Senin, 07 Juli 2025 -
Buaya di Way Semaka Tanggamus Cermin Retak Ekologi Kita, Oleh: Sayuti
Senin, 07 Juli 2025 -
Krisis LPG 3 Kg di Tanggamus Masih Terjadi, Warga: Harga Rp 35 Ribu
Senin, 07 Juli 2025 -
Antre Panjang dan Dapat Satu Tabung, Warga Keluhkan Operasi Pasar Gas Melon Pemkab Tanggamus
Jumat, 04 Juli 2025