• Sabtu, 05 Oktober 2024

Lestarikan Adat, Pemkab Tubaba Bangun Rumah Tenun Tapis

Selasa, 02 Juli 2019 - 17.22 WIB
290

Kupastuntas.co, Tulangbawang Barat - Kearifan lokal, itulah salah satu semboyan yang dipegang teguh Pemkab Tulangbawang Barat (Tubaba) yang dipimpin oleh Hi Umar Ahmad Bupati dan Wakilnya Fauzi Hasan. Di bawah kepemimpinan keduanya, wilayah Kabupaten Bumi Ragem Sai Mangi Wawai ini menjadi daerah perlintasan dan daerah tujuan.

Menggali potensi pariwisata memang tidak mudah, apa lagi wilayah Kabupaten Tubaba tidak memiliki pantai, danau, gunung dan sebagainya yang sedianya menjadi daya tarik wisatawan. Tapi, di tangan Bupati Umar Ahmad, wilayah yang katanya bukan-bukan (bukan tujuan, bukan Perlintasan) ini akhirnya dikenal sebagai wilayah tujuan wisata terlebih dilintasi oleh Jalan Tol Trans Sumatera.

Melalui desain pembangunan yang memikat dan tentunya memperhatikan kehidupan masyarakat Tubaba zaman dahulu, sejumlah pembangunan di daerah yang berusia 10 tahun ini dikenal di tingkat nasional bahkan hingga mancanegara. Pada intinya, ketika mendengar Kabupaten Tubaba, sebagian orang di luar sana tahu apa yang menjadi daya tarik di wilayah ini.

Pada tahun 2019 ini, Pemkab Tubaba kembali menambah beberapa obyek wisata dengan mengedepankan budaya lokal yaitu pelestarian bangunan tradisional masyarakat asli pribumi Lampung yang juga menjadi perhatian Pemkab Tubaba. Tepat di lahan milik Pemkab Tubaba wilayah calon Kota Uluan Nurghik, Kelurahan Panaragan Jaya, Kecamatan Tulangbawang Tengah, sedang didirikan Rumah Tenun Tapis.

Umar Ahmad, melalui pesan singkatnya mengatakan, dibangunnya Rumah Tenun Tapis juga dalam rangka melestarikan kain tapis. "Kita semua tahu jika Kain Tapis merupakan kain tradisional yang dikenakan masyarakat Lampung pada saat upacara adat dan acara acara formal lainnya," kata dia, Senin (02/07/2019).

Sehingga, terang dia, di lokasi Kota Uluan Nughik Tubaba tepatnya dekat dengan rumah Adat Suku Badui Tubaba, Rumah Tenun Tapis akan sangat tepat menjadi sarana pengembangan kawasan wisata alam berbasis budaya.

"Di sekitarnya nanti akan menjadi pengembangan kawasan wisata yang mencakup pusat informasi budaya, pusat cinderamata, rumah-rumah adat, jembatan budaya, gardu pandang, dan yaitu rumah tenun Tapis," tutur Umar.

Ditemui di kediamannya, Iwan Mursalin juga menjelaskan bahwa, Konsep Rumah Tenun Tapis ini adalah kumpulan dari bangunan-bangunan masyarakat Tradisional Lampung pada zaman dahulu yang saat ini hampir punah.

"Konsepnya, seluruh bangun rumah tradisional masyarakat Lampung dari berbagai daerah disatukan pada satu tempat di Kabupaten Tubaba yang materialnya masih aslinya berusia ratusan tahun dipindahkan ke lokasi Kota Uluan Nughik ini. Nantinya, kawasan itu menjadi  pusat aktivitas yang menampung sejarah kehidupan orang Lampung," jelasnya.

Pembangunan ini mendapatkan dukungan dari Tokoh Adat yaitu Ketua Federasi Adat Megou Pak Tubaba, Hi. Herman Arta. Pihaknya sangat mendukung langkah Pemkab Tubaba dalam upaya pelestarian budaya lokal sehingga juga dapat menjadi media edukasi bagi anak-anak jaman sekarang. "Intinya, kalau membangunan dan melestarikan rumah-rumah adat dan budaya khususnya Lampung, kita sangat mendukung termasuk rumah-rumah adat suku-suku lain yang ada di Tubaba ini," pungkasnya. (Irawan)

Editor :