• Selasa, 01 Oktober 2024

Banyak Makna Melekat dalam Kalimat 'Ngupi Pai'

Senin, 01 Juli 2019 - 11.28 WIB
9.1k

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Kalimat "Ngupi Pai" merupakan rangkaian kata yang lahir dari bahasa Lampung asli, uniknya keberadaan kalimat yang kerap terdengar dalam komunikasi keseharian masyarakat Lampung ini populer dan kerap terucap tidak hanya oleh penduduk Lampung asli saja, tapi telah banyak dipergunakan juga oleh penduduk bukan asli Lampung karena banyak makna yang telah melekat didalam kalimat "Ngupai Pai".

Tertulis dalam karya Penulis asli kelahiran Lampung Barat, Zulkarnain Zubairi yang lebih dikenal dengan nama Udo Z Karzi, bahwa "Ngupi Pai" bukan gaya hidup yang baru karena sedari dulu orang Lampung memang lekat dengan tradisi kopi, mulai dari menanam, memanen, mengolah, menjual, termasuk menikmatinya.

Dikutip dari buku "Ngupi Pai" soal tradisi penggunaan kalimat "Ngupi Pai" telah membudaya sebagai simbol keramahan masyarakat Lampung dalam tegur sapa.

"Ngupi pai," kata istri kepada suaminya yang hendak berangkat ke kebun atau ladang.

"Ngupi pai," seru seseorang berbasa-basi saat sedang lewat di antara orang yang sedang bekerja.

"Ngupi pai," ujar seorang pegawai kantoran yang tengah suntuk.

Kalau pikiran sedang macet, maka "Ngupi pai!"

Menurut Buku "Ngupi Pai" tradisi ngupi memang tak terpisahkan dari berbagai kalangan warga Lampung baik pelajar, mahasiswa, karyawan, wartawan, pemikir, eksekutif muda, organisatoris, aktivis.

Ngupi pai! Dari sinilah bermulanya ide, gagasan, kreativitas, juga aktivitas, vitalitas, spiritualitas. Penulis, sastrawan, dan wartawan 'sedianya' ngupi untuk mengasah kemampuan menangkap inspirasi, menajamkan intuisi, mengembangkan daya imajinasi, dan membangun keterampilan mengolah kata.

Dengan "Ngupi pai", urusan seruwet apa bisa terurai menjadi lebih terang. "Ngupi pai", dengan itu, kita menjadi cerdas menyelesaikan berbagai masalah yang silih berganti datang menerpa. "Ngupi pai", dengan demikian, kita akan lebih serius dan fokus bekerja demi masa depan yang membentang, menjanjikan kedamaian, keindahan, dan kemegahan. Ngupi pai, dengannya, kita bisa menikmati hidup dan kehidupan yang terasa penuh dengan kebaikan dan kebajikan, sehingga kita tak merasa dunia ini hanya berisi orang-orang jahat, picik, iri-dengki, dan penyimpan dendam tak berkesudahan.

Dengan "ngupi pai", kita bisa membersihkan jiwa, hati, dan nurani kita yang terkontaminasi berbagai bentuk keburukan. Sebab, dengan "ngupi pai" hasrat, niat, dan itikad bisa kita timbang-timbang lagi agar apa pun yang keluar dari kita, baik lisan, tulisan maupun tindakan bisa memberikan kemanfaatan bagi khalayak.

Ulasan beragam makna dari kalimat "Ngupi Pai" dan ragam manfaat baik nyata maupun sugesti dari tradisi ngupi, yang ada diatas secara gamblang diulas Udo Z Karzi dalam karya terbarunya yang masih dalam proses terbit bertitel "Ngupi Pai" Cabik Lunik ni Ulun Lampung, jika diartikan dalam bahasa Indonesia "Ngopi Dulu" sobekan kecil orang Lampung. (Satoris)

 

Tonton Juga :

https://youtu.be/Fe8McH-BXK4

Editor :