Perkelahian Pelajar SMP Viral di Medsos, Diduga Pelajar di Pesisir Barat
Kupastuntas.co, Pesisir Barat - Video perkelahian pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP), beredar di Media Sosial (Medsos) di Kabupaten Pesisir Barat. Tentunya hal ini mencoreng dunia pendidikan.
Video perkelahian siswa SMP tersebut terkuak pada Rabu (03/04/2019), dan menjadi viral di Facebook dan grup WhatsApp.
Perkelahian dalam video tersebut terjadi antara dua siswa SMP laki -laki yang menggunakan seragam lengkap.
Dalam rekaman video yang berdurasi 43 detik itu, salah satu pelajar menghujamkan pukulan bertubi-tubi terhadap lawannya yang sudah tidak berdaya, di sebuah jalan dekat dengan pantai.
Tampak beberapa pelajar lain mengenakan seragam putih biru, dan mereka hanya menyaksikan peristiwa tersebut seolah sedang menyaksikan film drama. Tak seorangpun berusaha melerai perkelahian tersebut, bahkan ada yang merekam kejadian itu.
Mereka malah terdengar menyoraki, menghujat bahkan memaki untuk menghabisi siswa yang tidak melawan tersebut.
Siswa yang tampak sudah tak berdaya itu, terus dihujam dengan pukulan-pukulan keras di bagian wajah dan kepala, dicekik bahkan ditendang oleh lawan.
Tak diketahui lokasi perkelahian, namun dari suara yang terekam, para pelajar tersebut terdengar menggunakan bahasa Lampung dialek Lampung api Kabupaten Pesisir Barat.
Sofyan, Ketua MKKS SMP Pesibar, melalui sambungan telpon mengatakan, sebagai pelaku pendidikan dirinya prihatin dengan kejadian tersebut.
"Saya prihatin sekali dan saya sudah perintahkan kepsek untuk melakukan langkah-langkah menyelidiki kejadian itu dan sudah ditindak lanjuti oleh pihak sekolah," jelasnya. (Nova)
Berita Lainnya
-
Terseret Ombak Saat Bermain, Bocah Asal Kota Karang Pesisir Barat Hilang di Pantai Sayar
Minggu, 21 Desember 2025 -
Bupati Dedi Irawan Dukung Pendirian Perguruan Tinggi di Pesisir Barat
Senin, 15 Desember 2025 -
Bawa Sabu dan Ganja, Dua Pria di Pesibar Lampung Terancam 20 Tahun Penjara
Kamis, 11 Desember 2025 -
Heboh Penjualan Pulau Batu Kecil di Lampung, Akademisi Tegaskan Pulau Tidak Bisa Diperjualbelikan
Rabu, 10 Desember 2025









