• Rabu, 27 November 2024

Bekraf Gali Potensi Developer Lokal Lampung

Senin, 25 Maret 2019 - 09.06 WIB
60

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia mencoba terus menggali potensi developer lokal di wilayah Provinsi Lampung. Hal ini mengingat adanya perkembangan yang baik untuk para pelaku starup dan industri games di Sai Bumi Ruwa Jurai.

Sebagai sarana untuk menjembatani para developer muda lokal dengan platform teknologi mutakhir untuk mengembangkan produk digital khususnya di bidang subsektor aplikasi, game, dan web serta internet of things (IoT), Bekraf Indonesia menggelar Bekraf Developer Day (BDD) yang diadakan di Swiss-Belhotel Bandsr Lampung, Sabtu (23/3/2019).

Direktur Fasilitasi Infrastruktur TIK Bekraf, Muhammad Neil El Himam menerangkan, dengan mengusung tema Peluang dan Tantangan Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0, Bandar Lampung menjadi kota pertama dalam penyelenggaraan BDD di tahun 2019. Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 500 developer Lampung.

Menurut Neil, tantangan terbesar dalam industri digital saat ini adalah mencari talenta muda. Dari itu ia berharap dari Provinsi Lampung dapat tumbuh lebih banyak lagi talenta dan mau menjadi start up.

"Saya rasa prospeknya ke depan semakin bagus. Start up sekarang di pulau Jawa sulit sekali ditemui karena sudah berpindah-pindah untuk mencari talenta. Harapan kami ada kemungkinan tumbuh start up dari Lampung yang berkualitas karena Lampung punya potensi luar biasa dan dari awal harus dibina lebih lanjut," ujar Neil di lokasi.

Dia menyebutkan, tahun 2018 setidaknya sudah ada 100 ribu developer di seluruh Indonesia yang sudah dilaporkan ke Presiden Joko Widodo. Dengan jumlah tersebut Bekraf selalu berupaya memfasilitasi developer untuk pengembangan usahanya.

Baca Juga: Kampanye Rapat Umum Rawan Money Politics, Pengamat: Pergerakan Massa Butuh Logistik

Di tempat yang sama, Developer Eternal Dream Studio Lucky Putra Dharmawan yang merupakan putra daerah Lampung mengajak para anak muda Provinsi Lampung untuk mencoba pengalaman di industri digital.

Ia menyadari tantangan baginya adalah mencari sumber daya manusia untuk bersama dalam pembuatan game digital yang saat ini ia tekuni.

"Sebenarnya Lampung ini tidak kekurangan SDM yang talenta. Namun memang kekurangan wadah untuk mereka berekspresi. Tapi karena kami industri game yang masih baru di Lampung, jadi beberapa kali merekrut, kami juga mengedukasi ke mereka," ujar Lucky.

"Apa lagi sekarang sudah zamannya starup, jadi ketika lulus itu kita mikirnya bukan bekerja apa, tetapi kita mikirnya sekarang ketika lulus mau bikin apa," katanya. (Erik)

Editor :