• Sabtu, 28 September 2024

APK Caleg DPR RI Dicoret dengan Tulisan PKI

Senin, 25 Februari 2019 - 09.25 WIB
240

Kupastuntas.co, Bandarlampung – Alat Peraga Kampanye (APK) merupakan salah satu media untuk mempromosikan diri baik sebagai calon anggota legislatif maupun calon presiden dan wakil presiden.

Untuk Pemilu 2019 ini, semua caleg yang membuat APK baik berupa baliho atau banner diwajibkan memasang wajah capres dan cawapres yang diusung oleh partai politik.

Namun, hal berbeda dialami Ketua Tim Koalisi Daerah (TKD) Koalisi Indonesia Kerja (KIK) untuk Jokowi-Mar’uf Provinsi Lampung, Dedi Aprizal.

Dedi yang merupakan seorang caleg DPR RI, mengaku, bahwa APK-nya yang mencantumkan wajah Jokowi-Ma'ruf, dicoret dengan kalimat "PKI" menggunakan pilok (cat semprot) oleh oknum yang tak bertanggung jawab.

“Kami menemukan banner kami dicoret-coret oleh orang tak dikenal. Saya sudah berkoordinasi dengan kapolres setempat untuk segera melakukan pengusutan dan mencari pelakunya, karena ini telah menimbulkan keresahan diantara pendukung kita,” kata Dedi saat dihubungi, Minggu (24/2/2019).

Dikatakan Dedi, bahwa pencoretan yang ada di Tulang Bawang (Tuba), sedikitnya ada empat APK yang dicoret wajah capres Jokowi dan cawapres Ma'ruf Amin, dan itu belum APK milik caleg kabupaten/kota yang turut mencantumkan wajah capres dan cawapres.

"Dari laporan yang kami terima, kalau nggak salah ada empat APK milik saya yang dicoret, tetapi ada juga milik caleg lain yang dicoret wajah capres Jokowi dan cawapres Ma'ruf Amin, makanya saya berpikir ini lebih condong ke pilpres," terangnya.

Ia pun juga telah berkoordinasi dengan rekan-rekannya di kabupaten/kota untuk melakukan pengawasan disetiap APK. Mengingat APK merupakan alat sosialisasi dan pengenalan diri, artinya aset parpol.

“Kalau pun nanti ditemukan pelakunya, saya meminta teman-teman untuk tidak melakukan penanganan sendiri, tapi harus melaporkan ke pihak berwajib agar bisa masuk ke dalam pidana pemilu," ujarnya.

Dedi menilai, pencoretan yang dilakukan oknum tersebut berisikan kalimat-kalimat provokasi dan ujaran kebencian. Ia berharap masyarakat mau berfikir lebih dewasa dalam menyikapi perkembangan politik.

“Saya mempersilahkan masyarakat untuk bersaing dengan sehat, memilih calon-calon yang dipilih, dan harus bisa menjaga kondusifitas. Sampai sekarang kami belum mengetahui pelakunya, yang pasti ini menimbulkan keresahan di kami sebagai kader dan caleg parpol serta tim capres dan cawapres," tandasnya. (Sule)

Editor :