• Rabu, 02 Juli 2025

Puluhan Tahun Jalan Rusak Tak Diaspal, Warga Pekon Sirna Galih Tanggamus Merasa Dianaktirikan

Minggu, 27 Januari 2019 - 17.39 WIB
389

Kupastuntas.co, Tanggamus - Penantian warga Pekon Sirna Galih, Kecamatan Ulubelu, Kabupaten Tanggamus agar jalan di pekon mereka yang rusak parah diaspal hingga kini belum juga terwujud. Tak ayal, warga merasa dianaktirikan oleh pemerintah, lantaran pemerintah tak pernah menyentuh pembangunan akses jalan di pekon setempat.

Padahal kondisi jalan yang di klaim milik Pemprov Lampung (ruas jalan provinsi) tersebut tak layak dilalui baik oleh masyarakat apalagi kendaraan, karena rusak parah. Saat hujan kondisi jalan sudah tidak berbentuk lagi, bahkan lebih parah dari kubangan kerbau, dan saat kemarau jalan kering dan berdebu serta mengganggu kesehatan masyarakat.

Warga mengaku sudah lelah mengusulkan lewat musrenbang pekon kecamatan, kabupaten, anggota DPRD, hingga provinsi, namun mentok. Karena itu, besar harapan warga Pekon Sirna Galih agar Bupati Tanggamus saat ini, Hj Dewi Handajani dan wakil rakyat hasil Pemilu 2019 memperjuangkan nasib warga tersebut.

"Sudah puluhan tahun jalan di Sirna Galih ini tidak pernah dibangun, masih jalan aspal, ada yang onderlaagh yang sudah rusak tapi belum pernah diaspal. Kami bosan mengusulkan, tapi tidak ada respon. Kami merasa diabaikan, terisolir dan dianak tirikan," kata Asan (37), salah seorang warga Pekon Sirna Galih, Kecamatan Ulubelu, Minggu (27/1/2019).

Jaya (41), warga Pekon Sirna Galih lainnya menuturkan kondisi jalan di pekon mereka sungguh sangat memprihatinkan, yakni mayoritas jalan tanah, sebagian onderlaagh yang sudah hancur. Kondisi jalan saat hujan licin dan berlumpur dan terdapat kolam mirip kubangan kerbau. "Kalau hujan jangankan mobil, sepeda motor saja sulit melintas sekalipun ban pakai rantai," katanya.

Senada diungkapkan warga lainnya, Edah (48) mengatakan, menurutnya sudah lima kali pergantian Bupati Tanggamus, tetapi tetap saja jalan tersebut masih juga rusak.

“Sejak zaman bupati pak Talen (Achmadsyah Putra), pak Fauzan, pak Bambang dua periode, pak Samsul sekarang ibu Dewi Handajani. Sudah puluhan tahun jalan Sirna Galih, sudah lima kali ganti bupati, tidak pernah diperbaiki," ujarnya.

Dengan kondisi jalan tersebut, kata Edah kehidupan warga ikut susah karena menjual hasil bumi ke pasar juga susah, ongkospun sangat tinggi. "Prihatin pokoknya mah, segala sesuatu mahal, hirup (hidup) susah. Dulur (saudara) mau kesini jadi males. Orang sakit susah berobat, mau ngelahirin susah, sampe ada warga yang sakit keburu meninggal di jalan atau lahiran di jalan," kata Edah dengan logat Sunda yang medok.

Warga berharap pemerintah baik Provinsi Lampung dan Pemkab Tanggamus bisa membangun jalan disana sampai diaspal. "Buat ibu kami, ibu Bupati Tanggamus ibu Dewi Handajani, tolong bu saudara-saudara ibu, anak-anak ibu, kami juga orang Tanggamus pengen nikmati hasil pembangunan semisal jalan. Ini kan jalan provinsi, masa iya kita dianaktirikan terus,” kata Diah (21), remaja setempat. (Sayuti)

Editor :