• Selasa, 08 Oktober 2024

Terkait Dugaan Pemerkosaan Terhadap Siswi SMP di Tubaba, DPRD Desak Polda Lampung Turun Tangan

Minggu, 28 Oktober 2018 - 16.01 WIB
312

Kupastuntas.co, Tulangbawang Barat - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) mendesak aparat kepolisian Polda Lampung untuk turun tangan dalam menangani perkara Dugaan Pemerkosaan terhadap siswi Kelas VII (Kelas 1) Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 02 Lambu Kibang yang dilakukan oleh oknum Staf TU atau Satpam pada sekolahan tersebut dan dilakukan di salah satu ruangan sekolahan itu pula.

Oknum Satuan Pengamanan (Satpam) dan staf TU itu berinisial IM alias Muh, yang juga merupakan Pelatih Pramuka  di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 02 Lambu Kibang Kecamatan di Tiyuh Gunung Sari Kecamatan Lambu Kibang Kabupaten Tubaba diduga telah meruda paksa Bunga (13) yang juga warga setempat.

"Yang pertama tentunya Aparat Kepolisian harus profesional. Dilihat pidananya, itu deliknya apa, delik aduan atau bukan, kalau dia bukan delik aduan maka polisi harus memproses Tindak Pidananya," tegas Yantoni melalui ponselnya, Minggu (28/10/2018).

Yantoni meminta Polda Lampung turun tangan menangani perkara tersebut apabila kepolisian setempat enggan memproses kasus kekerasan seksual di bawah umur itu dengan dalih kedua belah pihak sudah berdamai.

Baca Juga: Oknum Satpam SMPN 02 Lambu Kibang Tubaba Diduga Perkosa Siswi di Gedung Pramuka Sekolahan

"Masalah itu jika bisa dibuktikan tindak pelecehan atau seksual di bawah umur, maka tidak ada kata damai. Damai boleh saja antara kedua belah pihak, namun pidananya harus tetap diteruskan. Dalam perkara Pemerkosaan Terhadap Anak Dibawah Umur tersebut, tindakan hukum tidak boleh dihapuskan apapun alasannya," cetus Yantoni.

Sebelumnya, tindakan predator anak tersebut dibenarkan oleh Gede, Kepala SMPN 02 Lambu Kibang. Menurut dia, kelakuan bejat bawahannya terhadap siswinya itu terjadi sekitar tiga bulan lalu.

"Tapi, kita baru tau sekitar seminggu yang lalu. Itupun karena paman korban yang menanyakannya kepada korban," ungkapnya saat dijumpai di ruang kerjanya, Sabtu (27/10/2018).

Namun sayangnya Gede selaku pemimpin di sekolahan tersebut tidak melakukan upaya apapun menyikapi persoalan kejahatan seksual terhadap anak di sekolahannya. Gede beralasan jika pelaku sudah melarikan diri sehingga pihaknya hanya memberikan arahan ketika upacara saja agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

"Belum ada upaya kami mas, kalau upacara hanya mengingatkan kepada siswa-siswi agar kejadian ini tidak terulang lagi. Kalau upaya hukum, senin (29/10) nanti saya ketemuan dengan Kapolsek Lambu Kibang. Karena hari ini, minggu (28/10) ada acara Pemda," tutur Gede.

Baca Juga: Orang Tua Siswi Korban Pemerkosaan di Tubaba Katakan Kasus Anaknya Sudah Ditutup

Selain itu Gede juga beralasan bahwa terduga pelaku sudah melarikan diri sehingga pihaknya tidak bisa bertindak.

"Mau bertindak bagaimana, pelakunya sudah nggak ada lagi. Kalau memang masih ada nanti kita berhentikan dari tugasnya di sekolahan ini," katanya.

Anehnya, YT (42) orang tua korban bahkan menegaskan jika kasus Kejahatan Seksual yang menimpa anaknya telah ditutup oleh Oknum Polisi bernama Irwan yang mengaku Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas).

"Kasusnya sudah ditutup kata Pak Irwan. Pak Irwan itu polisi, ia (Irwan) Bhabinkamtibmas di sini," ungkap YT saat dijumpai di kediamannya seraya menelpon seseorang yang mengaku Polisi bernama Irwan, Sabtu (27/10/2018).

Terpisah, Samsul Ma'arif, Sekretaris Tiyuh Gunung Sari juga menyayangkan atas kejadian Kejahatan Seksual terhadap siswi oleh oknum yang bertugas di sekolahan dan juga terjadi di salah satu ruangan di sekolahan tersebut tanpa memberitahu kepada dirinya mengingat dirinya juga merupakan Komite pada SMPN 02 Lambu Kibang itu.

Samsul juga membantah jika dirinya terlibat dalam perdamaian seperti yang diakui oleh orang tua korban.

"Saya juga dikasih tau oleh polisi mas, makanya saya bilang sama pihak sekolahan, kenapa nggak ngasih tau ke kami Aparatur Tiyuh. Kalau soal damai kabarnya mereka sudah sidang keluarga. Yang jelas kami tidak tau dan kasus ini sangat berbahaya, jadi kami takut kalau mendamaikan mereka," tegasnya.

"Kalau Bhabinkamtibmas Tiyuh Gunung Sari bernama Okti, kalau Pak Irwan itu bukan Bhabinkamtibmas sini mas, melainkan untuk Tiyuh Pagar Jaya dan Sumber Rejo. Silahkan saja tanyakan kepada keluarga dan pihak sekolahan," tutur Samsul. (Irawan/Bas/Lucky).

Baca JugaPeringati Sumpah Pemuda ke-90, PBSI Bersama IWO Waykanan Gelar Turnamen Bulu Tangkis

Baca Juga: Pahawang Masuk dalam Konsep Pengembangan Kemenpar RI

Baca Juga: Seorang Warga Lingga Pura Lamteng Tewas Saat Cari Ikan di Danau

Editor :