• Kamis, 10 Oktober 2024

PWI Pesawaran Polisikan Oknum Pegawai Honorer yang Arogan Terhadap Wartawan

Jumat, 17 Agustus 2018 - 18.26 WIB
199

Kupastuntas.co, Pesawaran - Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Pesawaran Erdanizar bersama dengan dua wartawan, Ahmad Amri (SKH Lampung Post) dan Imron (SKH Bongkar Post) melaporkan Mala oknum pegawai honorer yang bertugas di Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Pesawaran yang bersikap arogan dengan mengancam dan merampas handphone milik mereka.

"Berdasarkan musyawarah, kami melaporkan oknum tersebut atas nama lembaga PWI," ungkap Erdanizar, saat berada di Mapolres Pesawaran, Jumat (17/08/2018).

Menurutnya hal ini dilakukan untuk memberikan efek jera terhadap oknum tersebut. "Ini kami lakukan sesuai dengan Undang-undang, sebab jelas, barang siapa yang menghalangi kegiatan jurnalistik wartawan dapat dipidana sesuai dengan pasal 18 ayat (1) Undang undang Pers," ujarnya.

Diketahui laporan tersebut telah dilakukan dengan nomor LP/B-418/VIII/2018/Polda LPG/Res Pesawaran dan didampingi puluhan wartawan Kabupaten Pesawaran.

Diberitakan sebelumnya, Seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bertugas di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Pesawaran marah dan sempat melakukan perampasan handphone milik dua orang jurnalis yaitu Ahmad Amri dari SKH Lampung Post dan Imron dari SKH Bongkar Post. Peristiwa itu terjadi usia Upacara HUT RI yang dilakukan di lapangan Pemkab Pesawaran.

Berdasarkan pantauan Kupas Tuntas ASN yang di name tagnya bernama Mala tersebut datang menghampiri sejumlah awak media yang sedang meliput jalannya upacara HUT RI ke-73 di Lapangan Pemkab Pesawaran. ASN tersebut tidak terima lantaran dirinya di foto saat sedang duduk ketika upacara menaikan bendera dalam rangka memperingati HUT RI ke-73. "Mau foto yang lain dong, yang pulang tuh, gak bisa seperti itu, mana foto saya," ungkap PNS tersebut.

Bahkan, dirinya sempat mengancam sejumlah awak media untuk mempermasalahkan hal tersebut. "Gak papa dia mau foto atau mau ngapain gua gak masalah, gua bisa mempersalahkan dia," tukasnya.

Menurutnya, dalam upacara duduk adalah hal yang biasa dilakukan. "Kalau upacara seperti ini capek duduk wajar dong," ujarnya.

"Sekarang kalau dia mau lihat, cari yang lain banyak tuh yang keluar banyak saksinya," timpalnya.

Ia pun mengatakan akan melaporkan hal tersebut kepada pihak kepolisian. "Tunggu ya, saya lapor polisi," katanya. (Reza)

Editor :