• Minggu, 06 Oktober 2024

Lampung Fokus Ekonominya di Bidang Pariwisata, Tapi Infrastruktur dan Transportasi Kurang Mendukung

Senin, 14 Mei 2018 - 22.03 WIB
126

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pengembangan potensi daerah yang baik dari aspek pariwisata maupun industri dinilai dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi di daerah bahkan bisa menopang perekonomian nasional.

Provinsi Lampung sebagai daerah yang fokus pertumbuhan ekonominya di bidang pariwisata, nyatanya masih banyak sarana infrastruktur dan jasa transportasi yang perlu dipersiapkan.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Lampung, Muhammad Kadafi mengatakan, adanya progres pembangunan jalan tol saat ini akan berdampak baik bagi masyarakat Lampung, hal ini lah yang diharapkan menjadi penyokong pertumbuhan ekonomi daerah.

Di samping itu, perwujudan Bandara Radin Inten II menjadi Bandara Internasional juga mempercepat para turis mancanegara untuk bisa sampai di Sai Bumi Ruwa Jurai tanpa harus singgah dulu di bandara Jakarta.

"Kita berharap Bandara Radin Inten II bisa cepat menjadi Bandara Internasional, jadi jika wisatawan dari Lampung mau ke Singapura atau Malaysia tak perlu lagi transit ke Jakarta, begitu juga sebaliknya wisatawan mancanegara yang ingin ke Lampung bisa langsung sampai di Bandara Radin Inten II," kata Kadafi, saat Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) Barat Kadin Indonesia, di Hotel Novotel, Senin (14/5/2018).

Dia juga berharap, dalam setiap kegiatan pembangunan infrastruktur pemerintah bisa lebih mengoptimalkan peran serta para pelaku usaha lokal, agar perputaran perekonomian akan tumbuh di daerah, dengan itu maka akan terjadi pertumbuhan ekonomi secara nasional, dan menjadikan daerah sebagai penopang pertumbuhan ekonomi nasional.

Meski dinilai fokus pada destinasi pariwisata, Kadafi meminta pada pelaku usaha untuk lebih mengembangkan produk olahan makanan jadi, sehingga bukan hanya mengekspor produk-produk mentah dan kembali lagi ke Indonesia sudah dalam barang jadi, tetapi pelaku usaha mulai mengemas bagaimana Lampung siap menciptakan produk-produk jadi yang siap diekspor ke mancanegara.

Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P. Roeslani mengungkapkan, sektor pariwisata berada di peringkat kedua dalam peran pertumbuhan devisa ekonomi nasional. Tiga tahun yang lalu pariwisata masih berada di urutan keempat dibanding sektor lainnya yang ikut membantu pertumbuhan devisa negara, dan perkiraan tiga tahun kedepan pariwisata akan menjadi pengisi devisa nomor satu di Indonesia.

"Potensi pariwisata memang belum didukung dari quality, oleh sebab itu pembangunan yang dilaksanakan pemerintah pusat lebih diutamakan adalah di daerah-daerah untuk menunjang akses pariwisata. Diibaratkan Indonesia ini gadis cantik, tapi mau mendekatinya susah karena belum adanya akses jalan, mana mungkin orang mau datang. Oleh sebab itu pemerintah mendorong pembangunan infrastruktur terutama dalam pariwisata di Indonesia," katanya. (Erik)

 

Editor :