Kupastuntas.co, Lampung Barat – Ketua Paskibraka dan Purna Paskibraka indonesia (PPI) Kabupaten Lampung Barat, Ulul Azmi Soltiansyah mengatakan enam orang pelajar yang berkompetisi di tingkat provinsi merupakan hasil seleksi dari ratusan peserta di kabupaten Lampung Barat. Keenam siswa itu berasal dari tiga SMA di Lampung Barat, yakni empat orang berasal dari SMA Negri 1 liwa sedangkan dua siwa lain nya berasal dari SMA Negri 2 Liwa dan SMA Negri 1 way tenong.

Dari enam pelajar tersebut, terpilih dua siswa SMA sebagai paskibraka tingkat Provinsi Lampung.

"Kedua pelajar yang terpilih menjadi anggota Paskib provinsi ini merupakan putra putri Paskibraka terbaik asal Bumi Beguai bernama, Siwa Riwa Anggara Tanjung dari SMA Negeri 1 Way Tenong dan Sindira Anavisca asal SMA Negeri 1 Liwa,” ungkap Ulul, Minggu (13/5/2018).

Selanjutnya, Ulul berharap adanya peran aktif pihak sekolah untuk memberikan pembinaan Paskibra kepada pelajar sejak dini.

"Sebaiknya persiapan pelajar yang berpotensi menjadi anggota Paskibra dipersiapkan dan seleksi sejak SMP, kesiapan fisik maupun kemampuan lain  sejak dini telah terdeteksi dengan maksud untuk mendapat hasil dan kualitas yang lebih maksimal sehingga tidak menutup kemungkinan dengan bakat yang ada akan dapat memunculkan paskibraka tingkat nasional" ujar Ulul.

Terpisah Kasi Pemberdayaan Pemuda pada Dinas Kepemudaan, Olah Raga, dan Pariwisata, Asrorudin mengatakan keberhasilan 2 pelajar asal lampung barat yang terpilih sebagai paskibraka tingkat provinsi merupakan suatu keberhasilan yang tetap harus lebih ditingkatkan.

“Keberhasilan yang diraih ini tidak luput dari peran aktif ketua PPI Lampung Barat serta dukungan berbagai pihak yang selalu memberikan bimbingan dan motivasi kepada peserta,” tutur Asrorudin.

Asrorudin optimis suatu saat nanti pelajar asal Lampung Barat akan dapat meraih prestasi di tingkat Nasional.

"Apa yang disampaikan ketua PPI tentang persiapan sejak dini kepada pelajar akan sangat menunjang untuk menggapai prestasi lebih dimasa yang akan datang,  karena lamanya waktu dalam pembinaan sangat mempengaruhi kemampuan dan kesiapan pelajar dalam menguasai materi,” jelas Asrorudin. (Satoris)