• Sabtu, 20 April 2024

Ribuan Kotak Suara KPUD Hilang, DPRD Lampung Optimis Polisi Tangkap Aktor Intelektual

Selasa, 17 April 2018 - 15.08 WIB
18

Kupastuntas.co, Bandar Lampung – DPRD Provinsi Lampung optimis pihak kepolisian dapat mengungkap tuntas kasus  pencurian 1.500 lembar bilik suara KPUD Lampung Selatan.

Anggota DPRD Komisi I DPRD Provinsi Lampung, Apriliati meminta polisi menangkap aktor intelektual (pelaku utama) yang mencuri kotak suara berbahan alumunium itu.

Menurutnya, dengan tertangkapnya empat penadah dalam kasus tersebut oleh Polres Lamsel, Polisi sejatinya sudah mendapat bukti petunjuk untuk menangkap pelaku utamanya.

“Bilik suara yang hilang itu bukan lagi ratusan melainkan ribuan. Apalagi kalau sudah ada bukti petunjuk awal dari 4 penadah itu. Saya yakin aparat kepolisian mampu mengungkap siapa dalang pencurinya itu. Polisi pasti kan sudah mengorek keterangan dari KPUD-nya dan 4 penadahnya. Seharusnya tidak susah lagi, itu kan sudah ada bukti petunjuknya,” kata Apriliati, Senin (16/4/2018).

Menurutnya, jika sudah mencuri sampai sebanyak itu, berarti ada gudangnya.“Saya juga mempertanyakan ke KPUD Lamsel, seperti apa pengawasan dan pengontrolannya. Kenapa bisa sampai hilang dicuri. Bilik suara itu kan bukan dipakai untuk 1 kali saja, tapi ke depannya juga pasti akan dipakai kembali,” jelasnya.

Hilangnya ribuan bilik suara tersebut, lanjut Apriliati, mau diganti pakai uang siapa. “Kami tidak ingin Pilkada ini terganggu cuma karena bilik suara. Kami ingin pilkada ini berjalan dengan tentram dan damai,” ujarnya.

Apriliati kembali menegaskan agar polisi segera mengungkap pelaku utamanya. “Kita juga nanti mencoba dorong ke Polda, tapi kan disana ada DPRD Lamsel, jadi kita tunggu dulu dari DPRD Lamsel gimana, kalau perlu didorong ke Polda untuk mem-back up ke Polres Lamsel, akan kita tindak lanjuti,” imbuhnya.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua KPU Provinsi Lampung, Nanang Trenggono, mengatakan, kasus ini tidak mengganggu persiapan Pilkada Gubernur Lampung 2018 di Lampung Selatan.

“Waktu itu sudah dihitung bagian logistik, kalaupun hilang betul, kekurangannya tidak sampai 1500. Itu akan ada penggantian,” kata Nanang, kemarin.

Sebenarnya untuk Pilgub, kata Nanang, KPUD juga bisa menggunakan bilik suara yang sudah ada atau bisa melakukan pengadaan.

“Yang hilang tetap diproses. Kami sudah menghitung pengadaan tambahan untuk di Lamsel, pengadaan kita tidak sampai 1.500, hanya 1200,” terangnya.

Nanang berharap, kasus pencurian ribuan bilik suara di KPUD Lamsel tersebut segera dapat terungkap siapa pencurinya. Sebelumnya, pengamat Hukum dari Universitas Lampung (Unila), Yusdianto mendesak aparat kepolisian tidak tebang pilih, dan segera menangkap dalang pencurian bilik suara KPUD Lamsel.

“Aparat kepolisian harus menunjukkan kewibawaannya dengan cara mengusut tuntas siapa dalang di balik kasus pencurian tersebut,”kata Yusdianto, Minggu (15/4).

Menurutnya, aparat kepolisian seharusnya mampu menangkap siapa pelaku utama dari kasus pencurian tersebut, mengingat empat penadahnya telah berhasil ditangkap. “Saya yakin, aparat kepolisian pasti bisa menangkap siapa sebenarnya pelaku utamanya. Apalagi penadahnya kan sudah ditangkap, aparat kepolisian pasti bisa mengungkapkannya,”katanya lagi.

Jika aparat kepolisian tidak bisa menangkap siapa pelaku utamanya, menurutnya hal itu akan menjadi pertanyaan di masyarakat.

“Sudah pasti, masyarakat akan bertanya-tanya, kok penadahnya ditangkap, masa pelaku pencurinya tidak tertangkap,”tandasnya. (Oscar/Dirsah) 

 

Editor :