• Selasa, 08 Oktober 2024

Ironis, Jauh dari Rumah Bersalin, Ibu dan Anak di Tanggamus Meninggal Dunia

Minggu, 01 April 2018 - 18.37 WIB
241

Kupastuntas.co, Tanggamus - Nurhalim (45), warga Dusun Leuweung Kolot, Pekon Campang Way Handak, Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus, tak kuasa menahan tangis saat mengenang istri tercintanya, Murni Rohayati (38) yang meninggal sesaat setelah melahirkan bayi laki-laki. Ironisnya, bayi laki-laki yang dilahirkan pun ternyata meninggal dunia.

Nurhalim harus kehilangan istri dan bayi laki-laki yang dilahirkan istrinya, Murni Rohayati, karena saat istrinya melahirkan tidak dibantu oleh bidan ataupun warga. Karena mereka hidup di tempat terpencil jauh dari sarana kesehatan dan warga di Umbul Sumur Gunung 2, kawasan hutan lindung Register 28 Pematang Neba, Resort 1 Way Tebu, Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus.

Kisah memilukan itu berawal pada hari Jumat, tanggal 30 Maret 2018, sekira pukul 02.00 WIB. Kala itu Murni Rohayati, mengeluh kesakitan dibagian perutnya, dan diduga akan melahirkan bayi yang dikandungnya.

Sementara Nurhalim yang menyadari istrinya, Murni Rohayati akan melahirkan menjadi bingung tak kepalang. Pasalnya, mereka hidup terpencil di tengah umbulan dan jauh dari sarana medis dan sarana lainnya, serta jarak tempuh tempat tinggal mereka ke tempat warga lain juga sangat jauh.

Ditambah kondisi medan yang berat dan malam hari, membuat Nurhalim mengambil keputusan menolong persalinan istrinya Murni. Dengan dibantu anak perempuannya, bernama Reni Parwati, berusia 13 tahun, Nurhalim semampunya menolong Murni melahirkan.

Berselang kemudian, lahirlah bayi laki-laki dari rahim Murni. Tetapi Nurhalim terkejut saat menyadari bayi laki-laki yang baru lahir itu tidak menangis, seperti layaknya bayi yang baru dilahirkan. Dan Nurhalim semakin panik saat mengetahui bayi laki-laki penerus keturunannya itu ternyata lahir dalam keadaan telah meninggal.

Dan kepanikan Nurhalim semakin menjadi, saat mengetahui ari-ari bayi tidak keluar dari perut istrinya. Belum hilang kesedihan Nurhalim dan dan anaknya Reni, yang mengetahui bayi yang dilahirkan Murni telah meninggal. Sekitar pukul 04.30 WIB, Murni pun menghembuskan napas terakhirnya. Kuat dugaan Murni meninggal dunia akibat pendarahan dan keracunan karena ari -ari bayi tidak keluar daru perutnya.

"Baru sekitar pukul 10.30 WIB, jenazah istri dan anak saya yang baru lahir dibawa ke kampung terdekat, yaitu di Dusun Way Tebu, Pekon Gisting Atas, Kecamatan Gisting," kata Nurhalim sambil menangis, Minggu (01/04/2018).

Usai dimandikan, selanjutnya jenazah Murni dan bayi nya sekira pukul 11.30 WIB dibawa ke rumah duka (rumah Nurhalim dan Murni) menggunakan mobil ambulan milik Puskesmas Gunung Alip, di Dusun Leuweung Kolot, Pekon Campang Way Handak, Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus untuk dimakamkan.

"Malam itu saya benar-benar panik, saat istri saya mengeluh sakit mau melahirkan. Saya bingung, mau dibawa ke kampung jauh, jalannnya susah, gelap lagi. Makanya saya memberanikan diri menolong istri melahirkan. dibantu anak. Tapi Allah berkehendak lain, andaikan deket sama bidan, istri dan anak saya mungkin tidak meninggal dunia," kata Nurhalim. (Sayuti)

Editor :