Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Walau Izin Pembuangan Air Limbah (IPAL) Rumah Sakit Ibu dan Anak Belleza bermasalah, namun Badan Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPPLH) Bandar Lampung tetap memberikan izin pengelolaan limbah tersebut.

Kepala Bidang Tata Lingkungan BPLHD Kota Bandar Lampung, Arwan Ariffin, membenarkan sudah terlebih dahulu menerbitkn izin IPAL RS yang beralamat di Jalan Sultan Haji, Kedaton tersebut. Anehnya, fakta di lapangan terungkap, IPAL Rumah Sakit belum memenuhi persyaratan.

“Sebelum diresmikan kami memang sudah memberikan izin IPAL-nya, walaupun memang ada kekurangan syarat,” ujar Arwan, Kamis (08/02/2018).

Ia menyebutkan, peryaratan IPAL yang kurang yakni, penampungan limbah harus lebih besar, penyaringan limbah yang lebih modern, serta adanya meteran dalam tangki limbah.

“Memang waktu itu mereka kekurangan persyaratan tersebut, makanya kami beri catatan khusus kepada pihak RS. Seperti tangki limbah mereka kan kecil, kalau rumah sakit ini sudah penuh pasien, tentunya nanti tidak bisa tertampung limbahnya,” ujarnya.

Arwan pun meminta pihak RS segera memenuhi persyaratan tersebut. Jika nantinya tak juga dipenuhi, bisa saja izinnya dicabut.

“Pihak Rumah Sakit harus memenuhi persyaratan tersebut, jangan sampai kami memberikan surat pencopotan izin dari BPPLH,” tandasnya.

Selama ini, limbah RSIA Belleza diduga mencemari sumur warga yang tinggal di sekitar RS. Abdul Mutolib, warga sekitar mengatakan, sudah satu pekan air sumur mereka tidak bisa dipakai. Air sumur yang sebelumnya jernih berubah menjadi keruh dan bau busuk . Hal ini terjadi tak lama setelah RS Belleza beroperasi, beberapa bulan silam.

“Air sumur kami sudah tidak layak lagi dipakai. Untuk mandi pun nggak bisa lagi, karena bau," katanya.

Ia menduga, sumur warga tercemar oleh limbah RS Belleza. "Kami curiga, air menjadi bau busuk karena kena imbas pengelolaan air limbah RS bocor,” ucapnya. (Wanda)