Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Asosiasi Profesional Collector Indonesia (APCI) secara resmi dikukuhkan dengan dilantiknya pengurus yang diketuai oleh Bakaruddin di Pondok Rimbawan, Kamis (08/02/2018).

Ke depan, APCI akan fokus meningkatkan profesionalisme anggotanya dalam bertugas, dan menghapus citra buruk yang selama ini terbangun di tengah masyarakat.

Hal ini disampaikan Bakaruddin usai pelantikan. Sebagai langkah awal, pihaknya akan mendata ulang berapa jumlah kolektor yang ada di Lampung lalu melakukan sertifikasi.

“Kita akan data semua anggota, kalau sudah lulus sertifikasi berarti kan sudah layak bekerja. Jadi ke depan perusahaan juga tidak boleh mempekerjaakan collector yang belum ada sertifikasinya,” kata Bakaruddin.

Saat ini, sambung dia sudah ada 6.000 anggota yang lulus sertifikasi dari total 12.000 orang. Sisanya akan diselesaikan hingga tahun 2019 mendatang secara bertahap. Ini perlu untuk menghilangkan imej negatif debt collector.

“APCI ini bukan wadah premanisme atau untuk gagah-gagahan tetapi wadah untuk membentuk anggota seprofesional mungkin. Kami ingin memperbaiki imej buruk di masyarakat. Sebab di media juga banyak pemberitaan yang negatif, sehingga perlu ada pembenahan,” ungkapnya.

Menurut dia, dengan telah dikukuhkannya APCI, selain memperkuat posisi pekerjaan yang digeluti, dengan memiliki badan hukum pihaknya akan lebih mudah berkoordinasi dengan instansi terkait.

Adapun cara kerja collector, kata Bakaruddin, ialah dengan melalui pendekatan, dan tidak asal. Para konsumen yang menunggak selama 2 bulan berturut-turut diajak untuk menjadi konsumen yang lebih kooperatif dalam melunasi kewajibannya.

Selanjutnya kata dia, dalam waktu dekat APCI akan mengadakan deklarasi dan melakukan konsolidasi dengan Otoritas Jasa Keuangan, Kemenkumham dan aparat terkait.

Sementara Waka Polresta Bandar Lampung yang juga sebagai Dewan Pembina APCI AKBP Purwanto puji Sutan mengatakan, dengan terbentuknya APCI ini, diharapkan setiap anggotanya dapat lebih memahami bidangnya.

“Supaya tidak mengalami benturan di lapangan, maka setiap anggota harus memahami betul taktik, teknis, hak dan kewajiban masing-masing pihak di lapangan. Sehingga ke depan jasa finance ini bisa menggeliat dan berjalan sesuai harapan," kata dia. (Tampan)