• Senin, 20 Mei 2024

Mirzani Djausal Prioritaskan Lapangan Pekerjaan Bagi Milenial di Lampung Jika Jadi Gubernur

Rabu, 08 Mei 2024 - 16.17 WIB
44

Bakal calon gubernur (Cagub) Lampung, Rahmat Mirzani Djausal aat menjadi bintang tamu dalam Podcast 'Ngobrolin Pilkada' (Ngopi) di Kantor Kupas Tuntas, Jalan Turi Raya, Tanjung Senang, yang dipandu CEO Kupas Tuntas Dr. Donald Harris Sihotang, Rabu (8/5/2024). Foto: Annisa/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Bakal calon gubernur (Cagub) Lampung dari partai Gerindra, Rahmat Mirzani Djausal bakal membuat regulasi tentang pembatasan tenaga kerja untuk memudahkan generasi milenial di Lampung mendapat pekerjaan.

Hal tersebut disampaikan Mirzani saat menjadi bintang tamu dalam Podcast 'Ngobrolin Pilkada' (Ngopi) di Kantor Kupas Tuntas, Jalan Turi Raya, Tanjung Senang, yang dipandu CEO Kupas Tuntas Dr. Donald Harris Sihotang, Rabu (8/5/2024).

Dalam kesempatan tersebut Donald Sihotang bertanya terkait konsep yang akan diberikan kepada anak muda di Lampung agar para milenial bisa mantap memilih Mirzani Djausal dalam kontestasi Pilkada November mendatang.

"Mayoritas pemilih kita adalah anak-anak muda mulai dari pemilih pemula Gen-Z, milenial jumlah nya sampai 62 persen, apa yang ditawarkan kepada anak muda supaya mereka mantap mendukung bung Mirza," kata Donald Sihotang.

BACA JUGA: Mirzani Djausal Bawa Tiga Misi Utama Jika Jadi Gubernur Lampung

Menanggapi hal tersebut Mirzani Djausal mengatakan salah satu cita-cita dalam pemerintahan Prabowo-Gibran yakni membawa Indonesia emas 2045 dengan memanfaatkan bonus demografi yang ada dan harus dimaksimalkan.

"Dengan bonus demografi yang ada kita bisa membawa Indonesia maju, kenapa Gibran diajak menjadi Presiden karena ketika mencapai Indonesia emas yang menikmatinya adalah generasi muda," kata Mirzani.

Mirzani menambahkan anak-anak muda di Lampung harus disadarkan bahwa pemerintahan sekarang tujuan nya bukan buat hari ini tetapi untuk masa mendatang, sehingga ia selalu melibatkan anak muda dalam segala program yang dijalankan.

"Maka saya dengan tim berkali-kali menegaskan libatkan anak muda cari saluran ke mereka agar ada angegment yang bagus antara tim dengan anak muda karena pemikiran mereka bisa dituangkan dalam program saya," imbuhnya.

Sehingga kata dia, dalam memberdayakan para milenial khususnya disektor pekerjaan ia telah mempunyai sejumlah program yang akan dijalankan, selama ini kata dia pekerja yang ada di Lampung di dominasi orang luar daerah.

BACA JUGA: Solusi Percepatan Pembenahan Infrastruktur di Lampung, Mirzani Djausal: Kita Manfaatkan Bantuan Anggaran Pemerintah Pusat

"Pekerjaan-pekerjaan di Lampung bukan hanya diisi orang Lampung tetapi lebih banyak orang luar Lampung, bahkan di Kartini misalnya dari 10 Ruko 9 ruko isinya bukan orang Lampung, dipabrik juga banyak orang dari luar," ujarnya.

"Ini kan orang-orang dateng yang diambil hak bekerjanya orang Lampung baik di level lulusan SMA, S1, kita gk salah juga nanya ke perusahaan ya kami bayar lulusan Unila sama Jakarta lebih murah lulusan Jakarta," sambungnya.

Sehingga kata dia, apabila diberikan kesempatan untuk menjadi Gubernur Lampung ia akan bantu mengintervensi dan membuat regulasi terkait ketenagaakerjaan di Lampung agar berpihak ke masyarakat Lampung khususnya milenial.

BACA JUGA: Rahmat Mirzani Djausal Sudah Kantongi Restu Prabowo Maju Pilgub Lampung

"Kita akan membantu mengintervensi dan membuat regulasi bahwa pekerjaan-pekerjaan yang ada di lampung diutamakan milik masyarakat Lampung, saya di komisi V DPRD Lampung kemarin sudah kita usulkan Perda nya," tuturnya.

Salah satu poin dalam Perda yang diusulkan jelasnya, pihaknya ingin para pekerja di Lampung harus di dominasi orang yang berdomisili di Lampung disemua jenjang pendidikan mulai dari lulusan SMA hingga sarjana.

"Kita ingin kalau lulusan SMA apabila ingin melamar kerja KK nya harus orang Lampung begitu juga dengan S1 jangan dari luar Lampung dan S1 harus 90 persen harus dari Lampung kita buat Perda dan diikat dengan Pergub," imbuhnya.

"Ketika sudah dikasih batasan kesempatan bagi anak-anak muda di Lampung menjadi lebih terbuka, karena pekerja dari luar Lampung ini menghambat ekonomi Lampung karena uang yang dihasilkan digunakan keluar Lampung," pungkasnya. (*)